Secara umum pipa yang digunakan untuk suatu instalasi harus memenuhi 3 syarat, yaitu: harus mampu mengalirkan debit air yang dibutuhkan, dapat menahan gaya dalam maupun gaya luar yang bekerja pada pipa tersebut, dan cukup
tahan lama.

Jenis pipa yang biasa digunakan untuk instalasi air bersih

  1. Pipa Galvanis
  2. Pipa Besi Hitam
  3. Pipa Tembaga
  4. Pipa PVC , UPVC dan CPVC
  5. Pipa PPR
  6. Pipa PEX
  7. Pipa HDPE

Pipa Galvanis

Pipa galvanis merupakan jenis pipa logam yang dilapisi dengan lapisan galvanis, untuk mencegah terjadinya karatan. Jenis-jenis pipa galvanis diantaranya :
pipa medium, pipa standar, dan pipa tipis dengan panjang 6 m. Instalasi pipa ini
membutuhkan akurasi yang lebih tinggi daripada pemasangan pipa kebanyakan yang pemotongannya lebih mudah dilakukan.

Pipa Besi Hitam

Pipa besi hitam merupakan jenis pipa logam dengan warna kehitaman,
digunakan untuk instalasi pipa air panas, yang dapat mencegah pengaruh udara dari
luar, dan menurunkan suhu panas air, maka instalasi harus dilindungi sepanjang
instalasi dengan rubber wive. Panjang pipa besi hitam 6 meter dengan diameter
beragam.

Pipa Tembaga

Pipa tembaga dibagi menjadi dua bagian, yaitu jenis pipa gulungan dan jenis
pipa batangan. Panjang pipa gulungan 10 meter, seperti pipa logam lainnya, diameter pipa tembaga yang biasa digunakan adalah : 5/8”, 1/2”, 3/4”, dan 1”. Dibandingkan
dengan jenis pipa sebelumnya, jenis pipa tembaga memiliki harga yang relatif lebih
mahal. Kelebihan pipa tembaga antara lain tahan terhadap korosi, dan bisa menahan
suhu tinggi. Pipa tembaga tersedia dalam tiga ukuran yang berbeda yaitu M, L, dan K
dengan perbedaan terletak pada ketebalannya.

Pipa PVC , UPVC dan CPVC

Pipa PVC atau pipa Polyvinyl Chloride, UPVC atau Un polyvinyl Chloride,
panjang pipa PVC atau UPVC 4 meter, dimulai dengan diameter : 1/2”, 3 /4”, 1 /4”, 1
1/2”, 2”, 2 1/2”, 3”, 4”, dan 6”.
Pipa CPVC atau dikenal juga dengan Chlorinate Poly Vinyl Chloride memiliki
ketahanan suhu hingga 1.800 derajat Celcius. Ketahanan ini disebabkan oleh
ketebalan pipa (schedule) yang menjadi keunggulan dari pipa yang satu ini. Pipa
CPVC disarankan untuk instalasi air panas dan dingin karena sifatnya yang tahan
terhadap perubahan suhu.

Pipa PPR

Pipa PPR atau yang disebut sebagai pipa Polypropylene Random merupakan
pipa steril yang terbuat dari bahan plastik polypropylene yang menahan panas dan anti bocor. Pipa ini dapat bertahan hingga 100 tahun lamanya. Karakteristik unik lain dari jenis pipa ini adalah ketahanannya terhadap gempa, anti abrasi, fleksibel, namun
memiliki struktur yang ringan. Penggunaan pipa PPR dapat menjadi alternatif pengganti pipa logam yang bersifat korosif.

Pipa PEX

PEX yang merupakan kepanjangan dari Cross-linked Polyethylene. Pipa ini
bisa dimanfaatkan untuk saluran air panas dan air dingin ke hunian, serta instalasi
hidrolik karena sifatnya yang tahan terhadap suhu ekstrim. Instalasi pipa jenis PEX
pun tergolong sederhana jika dibandingkan dengan jenis pipa lainnya karena cukup
menggunakan cincin penghalang khusus untuk mengamankan sambungan. Warnanya
yang berbeda akan memudahkan identifikasi saluran air panas dari air dingin

Pipa HDPE

Pipa HDPE (High Density Polyethylene) yang merupakan jenis pipa plastik
tidak beracun. Oleh sebab itu pipa ini cocok digunakan sebagai saluran air bersih,
terlebih untuk konsumsi kebutuhan rumah tangga. Sifatnya sangat elastis dan kuat.

Kriteria Pemilihan Pipa

Pada pemilihan jenis pipa yang akan dipakai harus memperhatikan beberapa
hal, yaitu ukuran harus disesuaikan dengan kebutuhan, faktor ekonomis, dan
kepraktisan dalam pemasangan maupun pengangkutan.
Untuk tidak mempersulit dalam memilih jenis dan tipe pipa yang akan digunakan
dalam satu sistem jaringan pipa maka pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian
Pekerjaan Umum telah memuat kriteria-kriteria dalam penggunaan pipa yang sesuai
dengan situasi dan kondisi lapangan dalam Kepmen PU No. 18 Tahun 2007 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
berikut.

NoUraianKriteria Pipa
TransmisiDistribusi
1Debit perencanaan (Qmax)Fmax x QrerataFmax x Qrerata
2Faktor Harian Maksimum (Fmax)1,1 – 1,51,15 – 3
3Jenis saluranTerbuka/Tertutup
4Kecepatan Aliran dalam Pipa  
a. Kecepatan minimum (Vmin)0,3 – 0,6 m/s0,3 – 0,6 m/s
b. Kecepatan maksimum (Vmax)  
PVC0,3 – 4,5 m/s0,3 – 4,5 m/s
DCIP6 m/s6 m/s
5Tekanan Air dalam Pipa1 atm0,5 – 1 atm pada titik
jangkauan terjauh
a. Tekanan minimum (Hmin)
b. Tekanan maksimum (Hmax)
6Pipa PVC6 – 8 atm6 – 8 atm
Pipa DCIP10 atm10 atm
Pipa PE 10012,4 atm12,4 atm
Pipa PE 809 atm9 atm
7Kecepatan Saluran Terbuka  
 a. Kecepatan minimum (Vmin)0,6 m/s 
b. Kecepatan maksimum (Vmax)1,5 m/s 
8Kemiringan Saluran Terbuka0,005 – 0,001
9Tinggi Bebas Saluran Terbuka15 cm (minimum)
10Kemiringan terhadap Dasar Saluran45 derajat untuk
trapesium

Cara Pemasangan Pipa

Pemasangan instalasi pipa air bersih ada yang bersifat terbuka (tidak tertanam
di dinding) dan ada pula yang bersifat tertutup (tertanam pada dinding) yang masingmasing memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Pemasangan pipa yang bersifat terbuka memperlihatkan nilai estetika dari bangunan dan pada pipa ini bila terjadi
kerusakan atau kebocoran akan segera terdeteksi, akan tetapi pada pemasangan pipa
yang bersifat tertutup tidak mempengaruhi ornamen bagian luar, dan apabila terjadi
kebocoran tidak dapat langsung terdeteksi.
Sistem pemasangan atau instalasi air bersih dibagi menjadi dua, yaitu

Instalasi Sistem Horizontal

Sistem horizontal adalah adalah sistem pemipaan yang banyak digunakan
untuk mengalirkan kebutuhan air pada suatu komplek perumahan atau rumah-rumah tinggal yang tidak bertingkat. Ada dua cara yang dipakai untuk sistem pemipaan
horizontal yaitu sebagai berikut :

  • Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efisien, dan kerugiannya adalah daya pancar pada titik kran air tidak sama, semakin jauh semakin kecil daya pancarnya.
    Pemipaan yang melingkar/membentuk ring.
  • Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal kekuatan daya pancar air kesemua titik-titik akan menghasilkan air yang sama.

Instalasi Sistem Vertikal

Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan sistem vertikal banyak
digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut.
Kemudian, air dialirkan dengan menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik kran yang diperlukan. Sistem ini lebih menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami pemadaman.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki di atas bangunan. Kemudian, dari tangki dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukan, dengan menggunakan sistem gravitasi/diturunkan secara langsung.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
WhatsApp