Sistem Fire alarm (Tanda Bahaya Kebakaran)

Sistem Tanda Bahaya Kebakaran merupakan komponen penting dalam keselamatan gedung. Mari kita bahas apa itu sistem ini, bagaimana cara kerjanya, dan berbagai jenis detektor kebakaran yang umum digunakan:

Apa Itu Fire Alarm?

Fire alarm adalah sistem yang mendeteksi dan memberi peringatan kepada penghuni dan petugas darurat tentang adanya kebakaran, asap, karbon monoksida, atau keadaan darurat terkait kebakaran di dalam sebuah bangunan. Sistem ini wajib ada di sebagian besar bangunan komersial

Bagaimana Cara Kerja Fire Alarm?

Jenis Detektor Kebakaran (fire detector)

Heat Detector

  • Mendeteksi kenaikan suhu secara bertahap (biasanya antara 55°C hingga 63°C).
  • Efektif di area netral dan luas seperti kamar hotel, ruang server, dan gudang.
  • Prinsip Kerja diteksi ini bila di suatu ruangan terjadi kebakaran sehingga terjadi perubahan suhu yang cepat maka udara di dalam ruang diteksi memuai dan pemuaian udara di ruang tertutup tersebut mengakibatkan membran terdorong naik dan dengan
    terdorongnya membran sekaligus mendorong mechanical contac
    menjadi aktif, dengan demikian alarm berbunyi.
  • Heat Detector tidak boleh dipasang dalam jarak kurang dari 1,5 meter dari lubang udara masuk / AC.
  • Untuk setiap ruangan dengan luas 46 m² dan tinggi langit-langit 3 meter harus dipasang satu alat heat detector.
  • Jarak antara heat detector tidak boleh lebih dari 7 meter untuk ruangan efektif dan tidak boleh lebih dari 10 meter untuk ruang sirkulasi

Smoke Detector

  • Mendeteksi keberadaan asap di dalam ruangan.
  • Mengirimkan sinyal otomatis ke sistem alarm kebakaran.
  • Prinsip Kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran yang kemudian ada asap memasuki ruang deteksi maka partikel-partikel asap tersebut
    mempengaruhi perubahan ion di ruang deteksi, dengan perubahan perbandingan nilai ion pada ruang deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarm berbunyi.
  • Smoke Detector tidak boleh dipasang dalam jarak kurang
    dari 1,5 meter dari lubang udara masuk / AC.
  • Jarak smoke detector yang terjauh dari dinding pemisah
    adalah 6 meter dalam ruang efektif dan 12 meter dalam
    ruang sirkulasi.
  • Jarak antar Smoke detector maksimum 12 meter di dalam
    ruang efektif dan 18 meter didalam ruang sirkulasi.

Flame Detector

  • Mengidentifikasi nyala api secara langsung.
  • Biasa digunakan di lingkungan industri.
  • Detector harus direncanakan dan dipasang cukup menjamin dapat
    mendeteksi daerah kebakaran spesifik yang akan di proteksi.
  • Setiap kelompok atau setiap zone detector harus di batasi maksimum 20 buah flame detector yang dapat melindungi ruangan dengan luas maksimum 2000 m²
  • Pemasangan flame detector untuk daerah yang sering mengalami
    gangguan sambaran petir, detector tersebut harus dilindungi supaya tidak terjadi kemungkinan timbulnya alarm palsu.

Gas Detector

  • Mendeteksi gas tertentu (misalnya karbon monoksida) yang terkait dengan kebakaran.
  • Digunakan di area dengan risiko kebocoran gas.

Beam Detector

Komponen Lain dalam Sistem Fire Alarm

Jenis Sistem Fire Alarm Berdasarkan Fungsinya

Conventional/Non Addressable System

  • Membagi bangunan menjadi zona.
  • Mengidentifikasi area umum kebakaran.

Semi atau full Addressable System

sistem semi dapat memberikan informasi lebih spesifik tentang lokasi kebakaran sedangkan sistem full dapat menentukan lokasi kebakaran secara tepat, mempercepat respons

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
WhatsApp