Sistem Fire alarm (Tanda Bahaya Kebakaran)
Recent Article
Tips Memilih Furniture Rumah Yang Tepat
January 8, 2023
No Comments
Tahukah anda standar warna pipa berdasarkan SNI, ASME, BS atau JIS
January 12, 2023
No Comments
Tahapan penanganan, pengangkutan dan penyimpanan pipa yang benar
January 7, 2023
No Comments
Tahapan menghitung RAB renovasi rumah
March 24, 2024
No Comments
Sistem Fire alarm (Tanda Bahaya Kebakaran)
April 12, 2024
No Comments
ASME A13.1
dekorasi interior
desain
eksterior
fasad
furniture
horeka
HVC
identitas pipa
instalasi listrik
instalasi pipa gas
instalasi plumbing
instrumen
interior
interior kantor
kalkulasi
kamar
kitchen set
Kontraktor interior
LPG
material
Mekanikal Elektrikal
partisi
pengujian
piing
pintu
pipa air
pipa boiler
pipa tangki
pipeline
plumbing
ppr
prosedur
RAB
renovasi kantor
renovasi rumah
rumah
sipil
SNI 19-3778-1995
standar
stringing
survey
tipe lantai
tipe plafon
tips
Let's build a project!
Sistem Tanda Bahaya Kebakaran merupakan komponen penting dalam keselamatan gedung. Mari kita bahas apa itu sistem ini, bagaimana cara kerjanya, dan berbagai jenis detektor kebakaran yang umum digunakan:
Apa Itu Fire Alarm?
Fire alarm adalah sistem yang mendeteksi dan memberi peringatan kepada penghuni dan petugas darurat tentang adanya kebakaran, asap, karbon monoksida, atau keadaan darurat terkait kebakaran di dalam sebuah bangunan. Sistem ini wajib ada di sebagian besar bangunan komersial
Bagaimana Cara Kerja Fire Alarm?
- Sistem fire alarm menggunakan detektor yang ditempatkan di seluruh bangunan. Detektor ini mengenali tanda-tanda kebakaran atau asap.
- Ketika detektor mendeteksi potensi bahaya kebakaran, ia mengirimkan sinyal ke pusat sistem alarm kebakaran.
- Alarm berbunyi, memberi tahu orang di dalam bangunan.
- Tergantung pada situasi, tindakan lebih lanjut dapat diambil secara otomatis, seperti mengaktifkan sprinkler kebakaran atau manual menggunakan alat pemadam api
Jenis Detektor Kebakaran (fire detector)
Heat Detector
- Mendeteksi kenaikan suhu secara bertahap (biasanya antara 55°C hingga 63°C).
- Efektif di area netral dan luas seperti kamar hotel, ruang server, dan gudang.
- Prinsip Kerja diteksi ini bila di suatu ruangan terjadi kebakaran sehingga terjadi perubahan suhu yang cepat maka udara di dalam ruang diteksi memuai dan pemuaian udara di ruang tertutup tersebut mengakibatkan membran terdorong naik dan dengan
terdorongnya membran sekaligus mendorong mechanical contac
menjadi aktif, dengan demikian alarm berbunyi. - Heat Detector tidak boleh dipasang dalam jarak kurang dari 1,5 meter dari lubang udara masuk / AC.
- Untuk setiap ruangan dengan luas 46 m² dan tinggi langit-langit 3 meter harus dipasang satu alat heat detector.
- Jarak antara heat detector tidak boleh lebih dari 7 meter untuk ruangan efektif dan tidak boleh lebih dari 10 meter untuk ruang sirkulasi
Smoke Detector
- Mendeteksi keberadaan asap di dalam ruangan.
- Mengirimkan sinyal otomatis ke sistem alarm kebakaran.
- Prinsip Kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran yang kemudian ada asap memasuki ruang deteksi maka partikel-partikel asap tersebut
mempengaruhi perubahan ion di ruang deteksi, dengan perubahan perbandingan nilai ion pada ruang deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarm berbunyi. - Smoke Detector tidak boleh dipasang dalam jarak kurang
dari 1,5 meter dari lubang udara masuk / AC. - Jarak smoke detector yang terjauh dari dinding pemisah
adalah 6 meter dalam ruang efektif dan 12 meter dalam
ruang sirkulasi. - Jarak antar Smoke detector maksimum 12 meter di dalam
ruang efektif dan 18 meter didalam ruang sirkulasi.
Flame Detector
- Mengidentifikasi nyala api secara langsung.
- Biasa digunakan di lingkungan industri.
- Detector harus direncanakan dan dipasang cukup menjamin dapat
mendeteksi daerah kebakaran spesifik yang akan di proteksi. - Setiap kelompok atau setiap zone detector harus di batasi maksimum 20 buah flame detector yang dapat melindungi ruangan dengan luas maksimum 2000 m²
- Pemasangan flame detector untuk daerah yang sering mengalami
gangguan sambaran petir, detector tersebut harus dilindungi supaya tidak terjadi kemungkinan timbulnya alarm palsu.
Gas Detector
- Mendeteksi gas tertentu (misalnya karbon monoksida) yang terkait dengan kebakaran.
- Digunakan di area dengan risiko kebocoran gas.
Beam Detector
- Menggunakan sinar inframerah untuk mendeteksi asap atau kebakaran.
- Cocok untuk ruang besar seperti atrium atau gudang
Komponen Lain dalam Sistem Fire Alarm
- Control Panel Fire Alarm: Unit kontrol pusat yang menerima sinyal dari detektor.
- Audible Visual Fire Alarm: Termasuk sirene, lampu strobo, atau indikator visual lainnya.
- Power Supply: Memastikan sistem tetap beroperasi saat listrik mati
Jenis Sistem Fire Alarm Berdasarkan Fungsinya
Conventional/Non Addressable System
- Membagi bangunan menjadi zona.
- Mengidentifikasi area umum kebakaran.
Semi atau full Addressable System
sistem semi dapat memberikan informasi lebih spesifik tentang lokasi kebakaran sedangkan sistem full dapat menentukan lokasi kebakaran secara tepat, mempercepat respons
Facebook
WhatsApp