Instalasi sprinkler pencegah kebakaran

Pengertian sprinkler

Sprinkler adalah sistem pencegah kebakaran yang bekerja dengan cara mendeteksi suhu tinggi. Setiap sprinkler dalam sistem memiliki elemen pendeteksi panas yang peka terhadap suhu tinggi. Saat suhu di sekitar sprinkler mencapai ambang batas yang ditetapkan, elemen ini akan meleleh, memungkinkan katup di dalam sprinkler untuk terbuka. Air kemudian diberikan secara otomatis ke area yang terancam kebakaran. Sistem sprinkler biasanya terhubung dengan detektor kebakaran, seperti detektor asap atau detektor panas. Apabila ada kenaikan suhu maka kepala sprinkler akan langsung mengeluarkan air yang bisa membuat api langsung mati jika memang masih kecil.

5 macam sistem Instalasi sprinkler

Instalasi Sprinkler terbagi atas 5 yaitu, sprinkler dry pipe system, wet pipe system, deluge system, preaction system dan combine dry
pipe-preaction. Namun hanya 2 macam sistem instalasi sprinkler yang sering digunakan yaitu dry pipe system dan wet pipe system.

Dry Pipe System

Dry Pipe System adalah sebuah sistem fire sprinkler yang menyambungkan sistem perpipaan dengan sprinkler otomatis dengan tekanan tertentu. Rangkaian pipa yang disambungkan ini berisi nitrogen bertekanan tertentu.

Wet Pipe System

Wet Pipe System ini juga memakai sprinkler otomatis yang langsung disambungkan dengan suplai air. Jadi ketika secara otomatis, aliran air akan segera dikeluarkan ketika sistem wet pipe ini mulai mendeteksi adanya kebakaran.

Cara Kerja Fire Sprinkler

  • Setiap sprinkler dalam sistem memiliki elemen pendeteksi panas yang peka terhadap suhu tinggi.
  • Ketika suhu di sekitar sprinkler mencapai ambang batas yang ditetapkan, elemen ini akan meleleh.
  • Melelehnya elemen memungkinkan katup di dalam sprinkler untuk terbuka.
  • Air kemudian diberikan secara otomatis ke area yang terancam kebakaran.
  • Hanya sprinkler yang terhubung ke area yang terkena langsung yang akan diaktifkan secara individual, sesuai dengan tingkat suhu yang terdeteksi.
  • Masing-masing glass bulb pada sprinkler memiliki kemampuan deteksi yang berbeda-beda.
  • Jadi, ketika terjadi kebakaran, hanya sprinkler di dekat sumber panas yang benar-benar aktif, sementara sprinkler lainnya tetap tidak terpengaruh.
  • jika sprinkler aktif maka air akan menyemprot ke ruangan dan mengakibatkan tekanan air dalam pipa berkurang, akibatnya katup kontrol terbuka dan menyalakan pompa untuk mengalirkan air kedalam instalasi pipa.
  • katup kontrol juga akan mengaktifkan tanda bahaya/alarm kebakaran.

syarat-syarat dalam merencanakan instalasi sprinkler

  1. Peletakan kepala sprinkler berada di plafond sehingga arah pancaran air akan menuju ke bawah (pendant)
  2. Temperatur operasi standart adalah 68 derajat celcius dengan warna cairan dalam tabung gelas adalah jingga kemerahan,
    kebutuhan lain menyesuaikan dengan tempat yang diproteksi.
  3. Kepadatan pancaran = 2,25 mm/ menit untuk klasifikasi hunian kebakaran ringan. Daerah kerja maksimum yang diperkirakan : 84 m2 seperti ruang atap, ruang besmen, ruang ketel uap, dapur.
  4. Kepadatan pancaran 5mm / menit untuk klasifikasi hunian kebakaran sedang. Daerah kerja maksimum yang
    diperkirakan 72 ~ 360 m2.
  5. Kepadatan pancaran yang direncanakan 7,5 ~ 12,5 mm/menit untuk kebakaran berat. Daerah kerja maksimum yang diperkirakan 260 m2 untuk tempat-tempat seperti hanggar pesawat terbang, pabrik korek api, pabrik selulosa, pabrik plastik busa dan karet.
  6. Maksimal jarak titik antar sprinkler adalah 4,6 meter.
  7. Maksimal jarak sprinkler dari tembok adalah 1,7
    meter.
  8. Perlindungan atau proteksi area adalah di hampir
    seluruh ruang kecuali toilet atau beberapa ruangan yang memiliki potensi kebakaran kecil

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook
WhatsApp